PENDAHULUAN
Berhasilnya suatu program kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak tdak hanya
tergantung pada kualitas dan kuantitas semen yang diejakulasikan seekor pejantan, tetapi
tergantung juga kepada kesanggupan untuk mempertahankan kualitas dan memperbanyak
volume semen tersebut untuk beberapa saat lebih lama setelah ejakulasi sehingga lebih
banyak betina akseptor yang akan diinseminasi.
2
Usaha untuk mempertahankan kualitas semen dan memperbanyak hasil sebuah
ejakulasi dari jantan unggul adalah dengan melakukan pengenceran semen menggunakan
beberapa bahan pengencer. Syarat setiap bahan pengencer adalah harus dapat menyediakan
nutrisi bagi kebutuhan spermatozoa selama penyimpanan, harus memungkinkan sperma
dapat bergerak secara progresif, tidak bersiafat racun bagi sperma, menjadi penyanggah bagi
sperma, dapat melindungi sperma dari kejutan dingin (cold shoc) baik untuk semen beku
maupun semen yang tidak dibekukan (semen cair).
Beberapa masalah pengenceran dan terutama penyimpanan semen sudah dapat diatasi
dengan menempuh jalur pembekuan semen. Namun untuk kegiatan IB yang memanfaatkan
semen cair karena ketiadaan atau kelangkaan semen beku di daerah yang telah memiliki jenis
pejantan unggul yang sama dengan jantan penghasil semen beku, maka pengenceran dan
penyimpanan akan menjadi masalah. Masalah utama adalah bahan pengencer apa yang
mudah diperoleh secara lokal, cepat dan murah, namun mampu mempertahankan motilitas
dan daya tahan hidup semen yang lebih lama.
Seiap bahan pengencer yang baik harus dapat memperlihatkan kemampuannya dalam
memperkecil tingkat penurunan nilai motilitas (gerak progresif) sperma sehingga pada
akhirnya memperpanjang lama waktu penyimpananya pasca pengenceran. Tidak semua
bahan pengencer memperlihatkan kemampuan yang sama baik dalam mempertahankan
spermatozoa dari setiap bangsa ternak yang sama atau berbeda di daerah yang sama ataupun
berbeda. Mencermati akan pikiran-pikiran tersebut, maka telah dilaksanakan sebuah
penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh bahan pengencer semen dan seberapa
besar pengaruh tersebut terhadap motilitas dan daya tahan hidup semen cair sapi Simmental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar